Allah Maha besar yang menciptakan segala yang ada dunia ini. Pengetahuan tentang Allah adalah pengetahuan yang Maha Besar, Pengetahuan maha tinggi lebih penting dan lebih tinggi dari pengetahuan lainnya. Maka agak mengherankan jikalau ada orang yang sangat tertarik hatinya untuk mempelajari tentang bumi, mengetik, menyetir mobil tetapi tidak tertarik hatinya mempelajari tentang Tuhan, tentang Allah Maha Besar. Tidak pantas kalau tentang nyamuk dan kutu kita pelajari sedalam dalamnya. Tetapi tentang Tuhan tidak dipelajari sama sekalai. Tidak layak rasanya kalau tentang tanah dan air kita pentingkan tetapi tentang Tuhan kita kesampingkan dan kita abaikan. Dan setiap hari kita bicara tentang gula, beras, minyak tetapi tentang Tuhan tidak pernah kita bicarakan.

Untuk membicarakan tentang Tuhan, pertama kita mesti yakin lebih dulu tentang adanya Tuhan. Bagaimana seorang bisa diajak bicara dengan sesuatu yang diangapnya tidak ada. Saya yakin setiap manusia termasuk anda ketika melamun sendiri pernah timbul pertanyaan dihati anda Siapa yang menciptakan anda dan alam ini?....Dengan gampang anda akan menjawab Tuhan lah yang menciptakan diriku dan alam beserta isinya. Pertanyaan dan jawaban itu datang dari akal dan pikiran anda sendiri, akal pikiran yang iman kepada Tuhan. Tapi setelah menjawab pertanyaan itu akan muncul pertanyaan selanjutnya. Siapakah yang menciptakan Allah ?.... berhati-hatilah karena pertanyaan itu bukan datang dari akal dan pikiran anda tetapi dari iblis. Anda jangan mencoba untuk menjawab pertanyaan itu tapi anda harus mengusir pikiran itu jauh-jauh. Karena anda sedang menghadapi bahaya besar yang lebih besar dari pada bahaya maut.

Allah berdiri sendiri artinya Allah tidak membutuhkan apa-apa . Tuhan menciptakan Bumi beserta isinya, Manusia, Malaikat dan Jin tapi Tuhan tidak membutuhkan mereka. Allah tidak membutuhkan apa-apa terhadap mahluknya hanya mahluklah yang membutuhkan Allah (Tuhan). Bila semua itu diciptakan Tuhan untuk manusia maka Manusia itu sendiri untuk apakah diciptakan oleh Allah?... Sebuah pertanyaan besar, untuk apakah manusia diciptakan Tuhan. Tak lain agar manusia beribadah menyembah-Nya.

Qudrat Dan Iradat Allah. Tuhan mempunyai Kekuasaan atau Qudrat dan Tuhan mempunyai Kemauan atau Iradat. Kalau Tuhan tidak kuasa, tentu alam dan manusia tidak akan jadi, tidak akan ada selama-lamanya. Sekalipun Tuhan Kuasa tapi kalau Tuhan tidak mau, tentu alam dan manusia juga tidak akan ada. Segala yang ada ini karena Kekuasaan dan Kemauan Tuhan. Tetapi karena pendeknya pemikiran manusia dengan kekuasaan dan pengetahuan yang ada padanya, manusia menganggap dirinya paling kuasa, paling pintar atau disebut MANUSIA HIPER.

Apa saja yang dimaui Allah pasti jadi atau terjadi dan apa yang tidak dimaui Allah tidak mungkin terjadi. Seseorang dapat berhasil mencuri barang orang lain juga adalah dengan kemauan Alla, tapi bukanlah Allah yang memerintahkan untuk mencuri itu. Allah malah melarang perbuatan itu. Perilaku manusia melanggar larang Allah pun adalah kemauan Allah. Allah merdeka menjadikan seorang manusia menjadi manusia yang ingkar atau menjadi manusia yang taat, menjadi manusia jahat atau manusia baik, menjadi manusia muslim atau kafir. Keingkaran atau kekafiran manusia itu dari kemauan Allah, tetapi tidak atas perintah Allah. Kesimpulannya segala yang terjadi di bumi ini adalah Qudrat dan Iradat Allah. Sekarang timbul pertanyaan apakah perbuatan manusia yang baik, buruk dan segala musibah yang terjadi di bumi ini adalah Qudrat dan Iradat Allah?....

Karena besarnya masalah ini telah memecah umat Islam kedalam 4 golongan yang tidak dapat didamaikan, yaitu golongan Qadariah, Djabariah, Mu'tazilah, Ahlu Sunnah Wal Djamaah.

  1. Golongan qadariah berpendirian menolak faham tentang Qadha dan Qadar dan berpendirian kalau segala perbuatan baik dan buruk manusia semua itu adalah 100 % atas kemauan dan perbuatannya sendiri. Dari pendirian itu mereka bermaksud memberseihkan Tuhan dari perbuatan yang tidak baik.
  2. Golongan Djabarijah adalah kebaikan dari pendirian golongan Qadariah. Mereka berpendirian semua tindak tanduk manusia yang baik dan buruk semuanya adalah Qadha dan Qadar Tuhan. Dengan pendirian ini mereka mempertahankan bahwa Tuhan tidak lemah, tetapi mereka sudah tersesat karena melemparkan semua kesalahan dan perbuatan buruk manusia menjadi kesalahan Allah. Mereka menganggap manusia tidak salah apa-apa sekalipun manusia membunuh, berbohong, mencuri karena semua itu Tuhan lah yang menentukannya.
  3. Adapun golongan Mu'Tazillah berpendirian semua perbuatan jahatdan tidak baik 100% dari ikthiar manusia sendiri, tidaklah karena Qadha dan Qadar Tuhan. Tetapi semua perbuatan manusia yang baik dan bermanfaat adalah atas Qudrat dan Iradat Tuhan.
  4. Adapun Ahlu Sunnah Wal Djamaah, golongan terbesar dari umat Islam ini berpendapat berdasarkan kitab suci Al-Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Mereka tidak mau menetapkan sesuatu semata dengan akal tapi sesuai dengan Al-Quran dan Hadist.

Tapi jangan dilupakan bahwa Allah telah memberi akal dan pikiran manusia untuk memilih mana yang baik dan mana yang jahat. Tetapi ada juga manusia yang mempunyai faham bahwa ia telah membuat salah dan melanggar hukum Allah itu karena sudah Qudrat dari Allah. Padahal Qudrat itu bukan dibikin oleh Allah, tetapi dibikin oleh Manusia sendiri, oleh karena tidak mau menggunakan akalnya.

Posting ini saya cuplik dari buku berjudul “Mengenal Tuhan”penulis Bey Arifin diterbitkan oleh Umar H. Mansoor Bandung tahun 1961 dengan tebal buku 246 halaman. Tidak jauh beda dengan isi novel Filsafat “Dunia Spohie”. Saya hanya harap bulan Ramadhan ini saya bisa lebih mengenal Tuhan tentunya dengan akal dan pikiran Saya. Karena satu pertanyaan yang belum saya dapat jawabannya. Dan saya harap ini bukan salah satu pertanyaan Iblis. Dibalik keinginan Tuhan yang menciptakan manusia untuk menyembahNya.


Setelah dipenjara selama 20 tahun, besok ibu dan anaknya ini berhadapan dengan moncong senjata. Ya masih beruntung, mungkin orang yang mengadilinya mempunyai maksud untuk memberi waktu mereka berdua untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya selama 20 tahun.
Diakhir ayat Mereka masih sempat minta belas kasihan pada orang yang mereka anggap sebagai satu-satunya dewa penolong atau bisa juga malaikat pencabut nyawa

Ass.Wr.Wb:

Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Sugeng
Pidana: Hukuman mati
Alamat: LAPAS Klas I Surabaya di Porong Sidoarjo

Bahwa berdasarkan pemberitaan di media masa serta grasi yg ditolak, saya & Ibu saya akan dieksekusi.

Bapak Presiden yang terhormat:
Dengan segala kerendahan hati, saya berharap agar dapatnya pelaksanaan eksekusi bisa ditangguhkan/ditunda. Dengan pertimbangan kemanusiaan.

Yang mana hingga saat ini saya & ibu saya Sumiarsih telah menjalani proses hukuman selama 20 tahun. Selain itu, dalam menjalani proses hukuman hingga saat ini saya & ibu saya tidak pernah melanggar aturan yang berlaku didalam LAPAS.

Dalam hal ini apabila Bapak Presiden berkenan, mohon dapatnya di kros cek aktivitas saya selama di LAPAS.

Dilain hal, selama saya di LAPAS juga membantu petugas dalam menjaga ketertiban, membuat pertamanan serta pembibitan tanaman hias dimana hal tersebut bisa dijadikan bekal NAPI lain ketika sudah bebas nantinya.

Bahwa, andaikata hidup saya selama di LAPAS tidak berguna atau sering membuat keonaran....maka saya ichlas untuk dieksekusi.
Bapak Presiden yang saya hormati:

Saya sebagai manusia biasa menyadari telah melakukan kesalahan. Untuk itu selama ini saya telah menunjukan itikat baik supaya bisa menjadi manusia yang berguna sampai kapanpun.

Dengan beberapa pertimbangan diatas, sudilah kiranya Bapak Presiden mengabulkan permohonan saya.

Demikianlah kiranya isi dari surat permohonan ini serta atas terkabulnya surat permohonan ini, saya haturkan terima kasih dan senantiasa saya berdoa agar Bapak Presiden dalam memimpin bangsa ini akan dapat mencapai tujuan Nasionalnya.

Berikut saya lampirkan raport selama saya dibina di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya di Porong - Sidoarjo.


Tapi gak tahu perasaan dewa penolong atau malaikat pencabut nyawa itu gimana ?....
setelah itu mereka disuruh tanda tangan surat persetujuan untuk membunuh mereka sendiri.Kalau tidak mau tanda tangan juga tetap dihabisi. Pantaskah mereka dikasihani?
Seandainya aku bisa berandai, cerita tentang mereka tidak akan berakhir besok, kalau penguasa bangsa ini juga berandai-andai.
Hutang Nyawa...Dibalas Nyawa...apakah itu dendam atau itu adil. Menurut SIAPA
Nyawa tiada arti....



KataNya lo..Pemimpin yang bijak, tidak pernah berambisi menjadi seorang pemimpin. Tapi mana mungkin ada yang memimpin kalau tidak ada yang berambisi. Mungkin itu sebuah kewajiban...karena hiper. Suara anda akan sangat menetukan, membantu mereka untuk menjadi seorang yang tambah hiper… Siapa yang mau memilih orang miskin, eh tapi saya tidak menyarankan untuk GOLPUT....


Seorang pemuda belajar tentang kebijaksanaan hidup dari seorang yang dikaguminya,orang itu bernama Cagub. Cagub itu bersedia, dengan catatan bahwa kebijaksanaan hanya bisa dipelajari dengan praktek. Pemuda itu pun melihat dan memperhatikan perilakunya.
Malam itu, Cagub menggosok kayu membuat api. Api kecil itu ditiup-tiupnya.
"Mengapa api itu kau tiup?" tanya pemuda itu.
"Agar lebih panas dan lebih besar apinya," jawab Cagub.
Setelah api besar, Cagub memasak sop. Sop menjadi panas. Cagub menuangkannya ke dalam dua mangkok. Ia mengambil mangkoknya, kemudian meniup-niup sopnya.
"Mengapa sop itu kau tiup?" tanya pemuda itu.
"Agar lebih dingin dan enak dimakan," jawab cagub.
"Ah, aku rasa aku tidak jadi belajar darimu. Engkau tidak bisa konsisten dengan pengetahuanmu,” terang pemuda itu.
“ha, konsistensi?” jawab Cagub sambil tertaw


Lama tak qu buka blog ini, aku lebih senang membaca karya sahabat-sahabat qu. Entah kenapa aku gelisah, seandainya aku menulis itu hanya sebagai curahan jiwa dan hati qu. Apa mungkin memang itu yang membuat orang untuk ingin menulis…
Dihari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ini aqu baru sadar, mungkin itu benar.

Sedih juga, banyak yang mengatakan bangsa ini belum merdeka. Ya mungkin benar. Aku masih ingat, dulu di bangku sekolah aku diajarkan oleh guruku. Sebagai generasi muda, tugas kita adalah meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah Gugur. Nah jadi kita belum merdeka donk,donk,donk bu guru?

Kalau memang benar orang indonesia, 17 Agustus, pasti langsung ingat dengan kemerdekaan. Tapi ya gak tahu lagi, kalau 17 agustus yang dia ingat malah panjat pinang, makan krupung dan balap karung. Seandainya hari ini seperti hari lebaran dimana kalau umat muslim berkumpul di masjid untuk shalat idul fitri merayakan kemenangan, dan seandainya 17 agustus ini dibuat seperti itu, seluruh warga bangsa ini dari anak-anak hingga kakek-nenek berkumpul di lapangan-lapangan dan memperingati upacara bendera dan mengenang para pahlawan dan penjajah. Sungguh bangsa yang besar.

Kalau kata sejutaasa “Seandainya para pejuang-pejuang itu bisa melihat kehidupan anak cucunya sekarang, mereka pasti akan bangkit lagi untuk kembali berjuang sekali lagi demi anak cucu kita....”
Tapi ini tidak, para pejuang-pejuang melihat mereka upacara dengan semangatnya yang tinggi akan bangkit dan ikut berjuang sekali lagi bersama anak cucu kita. Belum pernahkan lihat hantu pejuang gentayangan, pasti penjajah akan lari kebirit-birit (becanda biar gak terlalu serius boss)

Sayang nya saya bukan kyai, Satu bulan lagi kita diwajibkan puasa satu bulan penuh, bayangkan kita punya uang, kita bisa beli makan, kita bisa beli minum, rokokan ,tapi kita dilarang melakukan itu semua dari pagi hingga adzan maghrib. Apa sebenarnya tujuannya kita diperlakukan seperti itu. Gak usah dijelasin non muslim aja tahu,..
Agar kita sadar kalau sampai kapanpun banyak orang belum merdeka. Atau, bahkan tidak ada orang yang merdeka

kemedekaan Indonesia yang membuat qu bisa dan berani menulis hari ini.
Dalam Kegelisahan
Merdeka adalah jiwa kita. Merdeka adalah hati kita. Merdeka adalah diri kita

Selamat ulang tahun Indonesia!