Lama tak qu buka blog ini, aku lebih senang membaca karya sahabat-sahabat qu. Entah kenapa aku gelisah, seandainya aku menulis itu hanya sebagai curahan jiwa dan hati qu. Apa mungkin memang itu yang membuat orang untuk ingin menulis…
Dihari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ini aqu baru sadar, mungkin itu benar.

Sedih juga, banyak yang mengatakan bangsa ini belum merdeka. Ya mungkin benar. Aku masih ingat, dulu di bangku sekolah aku diajarkan oleh guruku. Sebagai generasi muda, tugas kita adalah meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah Gugur. Nah jadi kita belum merdeka donk,donk,donk bu guru?

Kalau memang benar orang indonesia, 17 Agustus, pasti langsung ingat dengan kemerdekaan. Tapi ya gak tahu lagi, kalau 17 agustus yang dia ingat malah panjat pinang, makan krupung dan balap karung. Seandainya hari ini seperti hari lebaran dimana kalau umat muslim berkumpul di masjid untuk shalat idul fitri merayakan kemenangan, dan seandainya 17 agustus ini dibuat seperti itu, seluruh warga bangsa ini dari anak-anak hingga kakek-nenek berkumpul di lapangan-lapangan dan memperingati upacara bendera dan mengenang para pahlawan dan penjajah. Sungguh bangsa yang besar.

Kalau kata sejutaasa “Seandainya para pejuang-pejuang itu bisa melihat kehidupan anak cucunya sekarang, mereka pasti akan bangkit lagi untuk kembali berjuang sekali lagi demi anak cucu kita....”
Tapi ini tidak, para pejuang-pejuang melihat mereka upacara dengan semangatnya yang tinggi akan bangkit dan ikut berjuang sekali lagi bersama anak cucu kita. Belum pernahkan lihat hantu pejuang gentayangan, pasti penjajah akan lari kebirit-birit (becanda biar gak terlalu serius boss)

Sayang nya saya bukan kyai, Satu bulan lagi kita diwajibkan puasa satu bulan penuh, bayangkan kita punya uang, kita bisa beli makan, kita bisa beli minum, rokokan ,tapi kita dilarang melakukan itu semua dari pagi hingga adzan maghrib. Apa sebenarnya tujuannya kita diperlakukan seperti itu. Gak usah dijelasin non muslim aja tahu,..
Agar kita sadar kalau sampai kapanpun banyak orang belum merdeka. Atau, bahkan tidak ada orang yang merdeka

kemedekaan Indonesia yang membuat qu bisa dan berani menulis hari ini.
Dalam Kegelisahan
Merdeka adalah jiwa kita. Merdeka adalah hati kita. Merdeka adalah diri kita

Selamat ulang tahun Indonesia!